Label

Rabu, 28 November 2018

Understand

Understand that fear of getting hurt,fear of failing, fear of not being up to a certain standard, fear of what others think: all are extremely toxic to finding lasting love.Don’t get in your own way of finding lasting love and a truly thriving relationship by holding on to any of these fears.

Senin, 26 November 2018

my biggest fear (ever)

Ini adalah tahun ke-empat ku sejak hari pertama takdir memberi isyarat bahwa aku adalah seorang bidan.
Meskipun banyak dilematis karena satu dan lain hal yang membuat aku merasa begitu insecure & kehilangan self-efficacy pada profesi ini di awal-awal sampai tahun ke-3 haha lama juga ya mengalami dilematis. Tapi setahun belakangan ini aku menjadi orang yang begitu mencintai profesiku. Bahkan aku sudah berani untuk mengatakan pada dunia kira-kira seperti ini "hai, im a midwife. What's your super power?" karena aku sungguh merasakan betapa aku bisa merubah dunia dengan menjalankan profesi ini dengan baik. Insyaallah.

Back to the main topic. Singkat cerita selama 4 tahun berada di lingkaran -women and family health- aku menemukan banyak sekali hal-hal yang sering dianggap remeh temeh (termasuk aku dulu) padahal hal-hal ini merupakan koentji kebahagiaan kita.

Ya. Semakin kesini sering bertemu orang tua baru, pengantin baru, bahkan bapak ibu yang sudah berumur pun memiliki dimensi tujuan atau sumber kebahagiaan yang sama. Yaitu anak. Hal yang seringkali tidak terpikirkan dan tiba-tiba terpikirkan ketika sudah menikah. Pun semuanya serentak ingin memiliki anak yang cerdas, soleh/solehah, cantik, lucu, dan hal-hal positif lain yang merupakan doa dari semua orang tua untuk anaknya. Seolah-olah semua tentang dirinya sudah tidak penting, yang penting adalah anak. Ada juga pepatah yang bilang, suksesnya seseorang itu bergantung pada kesuksesan anaknya.